Salah satu Dosen Teknik Informatika Universitas Riau, Bapak Rahmat Rizal Andhi, S.T., M.T., berhasil meraih Beasiswa Marie-Sklodowska Curie Action (MSCA) untuk melanjutkan studi S3 bidang Augmented Reality (AR) di Norwegian University of Science and Technology (NTNU), Norwegia. Beasiswa MSCA merupakan program yang diluncurkan oleh pemerintah Eropa untuk studi Doktoral dan Pascadoktor (post-doctoral). Program ini bertujuan untuk memfasilitasi peneliti-peneliti di semua jenjang karier yang ada, mulai dari peneliti pemula hingga peneliti senior.
Beasiswa ini menawarkan pendanaan penuh, mencakup biaya kuliah, tunjangan hidup, dan dukungan penelitian, sekaligus memberikan pengalaman kerja di lingkungan profesional yang relevan. Dalam program ini, Bapak Rahmat akan berkontribusi pada proyek yang melibatkan pengembangan aplikasi Augmented Reality (AR) untuk bidang kesehatan di rumah sakit mitra NTNU.
Keputusan Bapak Rahmat untuk melanjutkan studi S3 tidak terlepas dari arahan pimpinan Universitas Riau yang mendorong para dosennya untuk meningkatkan kompetensi akademik dan profesional. Selain itu, beliau juga ingin menghasilkan lulusan berkualitas di bidang ini, mengembangkan penelitian di tingkat internasional, dan membawa ilmu baru untuk kemajuan pendidikan terutama di Program Studi Teknik Informatika Universitas Riau.
Perjalanan menuju beasiswa ini tidaklah mudah. Proses pengajuan dimulai sejak tahun 2022. Setelah melewati serangkaian tahapan yang dilalui akhirnya pengumuman resmi diterima pada Agustus 2024 pada Beasiswa MSCA dan studi S3 yang akan dilaksanakan pada Januari 2025.
Setelah menyelesaikan studinya, Bapak Rahmat tetap kembali ke Universitas Riau dan berkontribusi pada pengembangan penelitian di bidang AR, VR, dan pengembangan game. Beliau juga akan membentuk Research Group yang berfokus pada pengembangan teknologi ini.
“Saya juga berencana menghasilkan penelitian yang dapat dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi, termasuk Scopus, dan memperluas kerja sama Universitas Riau dengan institusi global lainnya,” kata beliau.
Bapak Rahmat juga memberikan pesan inspiratif untuk mahasiswa yang ingin melanjutkan studi, “Tidak perlu menjadi mahasiswa yang pintar, namun tumbuhkan semangat pantang menyerah untuk meraih impian. Jika gagal, coba lagi. Saya pribadi sudah mengalami ratusan penolakan sebelum akhirnya berhasil. Teruslah berusaha, berdoa dan yakin pada diri sendiri, insya Allah berhasil,” kata beliau.
Perjalanan Bapak Rahmat Rizal Andhi menjadi bukti bahwa kegigihan, dedikasi, dan dukungan yang kuat dapat membawa perubahan besar. “Semoga perjalanan ini dapat menginspirasi akademisi lain untuk terus mengejar peluang belajar dan berkontribusi bagi bangsa,” kata Bapak Rahmat diakhir sesi wawancara.
Penulis: Salwa Madihah Syahnevi
Editor: Feri Candra